Sel. Jun 17th, 2025

Berbicara tentang warisan budaya di Sulawesi Selatan, Benteng Rotterdam adalah salah satu ikon sejarah paling kuat dan menawan yang masih bertahan hingga kini. Bangunan tua yang berdiri gagah di tepi Pantai Losari ini bukan sekadar destinasi wisata, melainkan saksi bisu perjalanan panjang Kerajaan Gowa hingga kolonialisme Belanda di tanah Makassar. Setiap sudut benteng menyimpan cerita, dan setiap batu bata adalah saksi perjuangan.

Sejarah Singkat Benteng Rotterdam

Awalnya dikenal dengan nama Benteng Ujung Pandang, bangunan ini didirikan pada abad ke-16 oleh Raja Gowa ke-9, I Mangngarangi Daeng Manrabia, sekitar tahun 1545. Saat itu, material utama benteng hanya berupa tanah liat yang kemudian diperkuat menjadi batu oleh generasi selanjutnya.

Namun, setelah Perjanjian Bungaya tahun 1667, VOC berhasil menguasai wilayah ini. Di bawah komando Cornelis Speelman, benteng diambil alih dan diubah namanya menjadi Benteng Rotterdam, merujuk pada kota kelahirannya di Belanda. Sejak saat itu, fungsi benteng bergeser dari pertahanan lokal menjadi pusat komando militer dan administrasi kolonial.

Asal Usul Nama Benteng Rotterdam

Nama Benteng Rotterdam bukan hanya sekadar perubahan nama tempat. Ini adalah simbol kolonisasi. Nama tersebut menandakan pergantian kekuasaan dari Kesultanan Gowa ke tangan VOC. Speelman, sebagai Gubernur Jenderal VOC, mengganti nama untuk memberikan cap kekuasaan kolonial sekaligus mengenang tanah kelahirannya.

Keunikan Arsitektur Gaya Eropa dan Lokal

Salah satu daya tarik utama Benteng Rotterdam adalah gaya arsitekturnya yang unik, perpaduan antara arsitektur Eropa klasik dengan sentuhan lokal Sulawesi Selatan. Jika terlihat dari atas, bentuk benteng menyerupai penyu yang menghadap ke laut.

Atap Melengkung dan Dinding Batu

Bangunan dalam benteng rata-rata memiliki atap berbentuk melengkung tinggi khas rumah Belanda, tetapi tetap menggunakan material lokal seperti batu padas dan kayu ulin. Jendela besar, pintu-pintu kayu kokoh, dan ventilasi yang lebar menyesuaikan dengan iklim tropis Indonesia.

Pengaruh Gowa dalam Struktur Benteng

Meskipun VOC telah merombak benteng ini, masih ada elemen-elemen asli Gowa yang tersisa. Misalnya, bentuk awal dinding benteng dan penempatan pintu masuk utama yang masih sesuai dengan konsep pertahanan lokal, harus bisa melihat musuh dari kejauhan dan menjaga jalur keluar-masuk.

Fungsi Strategis di Masa Kolonial

Selama masa penjajahan Belanda, Benteng Rotterdam digunakan sebagai pusat komando militer, penjara politik, serta tempat pengasingan tokoh-tokoh perlawanan. Salah satu tokoh besar yang pernah ditahan disini adalah Pangeran Diponegoro setelah tertangkap oleh Belanda. Dalam benteng, masih ada ruang tahanan yang konon di gunakan untuk menahan beliau.

Museum La Galigo, Penjaga Sejarah Makassar

Dalam area benteng terdapat Museum La Galigo, yang menyimpan koleksi benda-benda peninggalan budaya Bugis dan Makassar. Mulai dari naskah kuno berbahasa lontara, alat musik tradisional seperti gandrang dan kecapi, hingga pakaian adat dan senjata tradisional.

Museum ini menjadi jantung edukasi sejarah di Makassar. Banyak pelajar dan peneliti sejarah yang datang untuk menelusuri akar kebudayaan Sulawesi Selatan.

Benteng Rotterdam Sebagai Destinasi Wisata Edukatif

Hari ini, Benteng Rotterdam bukan lagi benteng pertahanan, tetapi menjadi destinasi wisata sejarah yang hidup. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung setiap harinya untuk menyaksikan langsung sisa-sisa kejayaan masa lampau. Benteng ini juga sering menjadi lokasi syuting, prewedding, hingga pameran budaya.

Tur Edukatif dan Pemandu Lokal

Jika kamu ingin pengalaman yang lebih menyeluruh, tersedia pemandu lokal yang siap menjelaskan sejarah benteng dengan gaya bercerita yang menarik. Mereka tidak hanya menghafal sejarah, tapi juga menceritakan legenda-legenda lokal yang membuat kunjungan menjadi lebih hidup.

Fakta Menarik Tentang Benteng Rotterdam

1.Bentuk Penyu: Benteng ini satu-satunya di Indonesia yang memiliki bentuk menyerupai penyu.

          2. Tahanan Pahlawan: Pangeran Diponegoro menghabiskan masa akhir hidupnya di sini.

          3. Masih Aktif: Meski sudah berusia lebih dari 400 tahun, banyak bagian benteng yang masih digunakan dan terawat.

          4. Festival dan Acara: Tempat ini sering menjadi penyelenggaraan festival budaya, seminar sejarah, dan pertunjukan seni lokal.



          Lokasi dan Akses ke Benteng Rotterdam

          Benteng ini berlokasi di Jalan Ujung Pandang, Kecamatan Bontoala, Makassar, tidak jauh dari ikon kota lainnya seperti Pantai Losari dan Pelabuhan Paotere. Akses menuju lokasi sangat mudah, bisa menggunakan kendaraan umum, ojek online, maupun kendaraan pribadi.

          Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari atau menjelang sore, saat matahari tidak terlalu terik dan cahaya bagus untuk fotografi.

          Tips Berkunjung ke Benteng Rotterdam

          • Pakai pakaian yang nyaman dan menyerap keringat.
          • Bawa kamera atau smartphone untuk mengabadikan momen.
          • Jangan lupa mampir ke Museum La Galigo.
          • Ajak anak-anak atau pelajar untuk belajar sejarah langsung di tempatnya.

          Upaya Pelestarian dan Peran Pemerintah

          Pemerintah Kota Makassar secara aktif melakukan pelestarian terhadap Benteng Rotterdam. Renovasi ringan, pengecatan ulang, hingga pemasangan papan informasi historis dilakukan demi menjaga nilai autentik situs ini. Ada juga kerja sama dengan berbagai komunitas sejarah dan pelajar untuk menggelar kegiatan rutin.

          Menyelami Jejak Kolonial Lewat Benteng Rotterdam

          Benteng Rotterdam bukan sekadar bangunan tua. Ia adalah kapsul waktu yang menyimpan memori kolektif bangsa ini. Dari perlawanan Gowa terhadap VOC, pengasingan tokoh nasional, hingga arsitektur megah yang menggabungkan dua dunia semuanya ada di sini.

          Jika kamu ingin memahami sejarah Indonesia dari dekat, menyentuh dinding yang pernah menjadi saksi bisu pergolakan, dan melihat bagaimana budaya lokal dan kolonial bersatu dalam sebuah struktur, maka Benteng Rotterdam adalah tempat yang wajib kamu kunjungi.